Kuliah di luar negeri adalah impian banyak mahasiswa. Selain mendapatkan pendidikan berkualitas, kamu juga bisa merasakan budaya baru, memperluas jaringan internasional, dan membangun masa depan yang lebih cerah. Namun, di balik semua itu, ada satu hal penting yang sering diabaikan: asuransi kesehatan internasional.
🔍 Mengapa Asuransi Kesehatan Itu Penting?
Banyak negara tujuan studi seperti Amerika Serikat, Jerman, Australia, Kanada, dan Selandia Baru mewajibkan mahasiswa internasional memiliki asuransi kesehatan sebagai syarat pengajuan visa pelajar. Tanpa asuransi, kamu bisa:
- Tidak diterima di universitas tujuan
- Tidak mendapatkan visa
- Menghadapi biaya pengobatan yang sangat mahal
Di negara-negara tersebut, layanan kesehatan tidak gratis. Bahkan untuk perawatan ringan seperti demam atau sakit gigi, biayanya bisa mencapai jutaan rupiah. Tanpa perlindungan asuransi, kamu bisa mengalami beban finansial yang besar.
✅ Apa Saja yang Harus Dicakup oleh Polis Asuransi?
Polis yang baik seharusnya mencakup:
- Perawatan darurat di rumah sakit
- Layanan ambulans
- Pemeriksaan laboratorium dan rontgen
- Evakuasi medis atau repatriasi
- Konsultasi dokter
- Perawatan gigi darurat
Jika kamu memiliki penyakit bawaan seperti asma, diabetes, atau epilepsi, kamu wajib menyatakannya saat membeli polis. Jika tidak, klaimmu bisa ditolak.
💰 Berapa Biaya Asuransi Kesehatan Internasional untuk Mahasiswa ?
Asuransi kesehatan internasional adalah salah satu hal penting yang harus dipertimbangkan oleh mahasiswa yang akan belajar di luar negeri. Tapi, berapa sebenarnya biayanya? Jawabannya tidak sesederhana satu angka, karena biaya ini sangat tergantung pada berbagai faktor, seperti:
📌 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Biaya Asuransi Mahasiswa Internasional
- Usia
- Jenis Kelamin
- Status Merokok
- Negara Tujuan
- Manfaat yang Dipilih
- Durasi Perlindungan
- Jenis Polis
🧾 Studi Kasus: A, Mahasiswa 22 Tahun, Kuliah di Malaysia
👤 Data Pribadi:
- Nama: Amalia
- Usia: 22 tahun
- Jenis Kelamin: Wanita
- Status Merokok: Tidak
- Premi Per Bulan: Rp1.810.000,-
🛡️ Manfaat Asuransi yang Diperoleh
- Cakupan wilayah perlindungan seluruh Asia (kecuali Jepang, Hongkong, Singapore)
- Flexi Medical Plan Rawat inap, jalan & manfaat kesehatan, termasuk manfaat rawat inap ICU, pembedahan, fisioterapi, psikiater, perawatan kanker, HIV/AIDS, dan lainnya.
- Flexi CI Platinum 168 penyakit kritis
- Santunan Meninggal Dunia: Rp300.000.000,-
- Masa Perlindungan: Hingga usia 100 tahun
- Santunan Saat terkena Penyakit Kritis: Rp 100.000.000,-
- Santunan tambahan jika terkena Cacat Tetap Total: Rp. 8.000.000,-
- Santunan tambahan jika terjadi risiko meninggal dunia sebelum usia 45 tahun : Rp. 40.000.000,-
💡 Kenapa Mahasiswa Perlu Asuransi Seperti Ini?
🛡️ 1. Perlindungan Finansial
Biaya pengobatan di luar negeri bisa sangat mahal. Tanpa asuransi, satu kunjungan ke rumah sakit bisa menghabiskan jutaan hingga puluhan juta rupiah. Asuransi membantu menanggung:
- Biaya rawat inap
- Biaya konsultasi dokter
- Obat-obatan
- Tindakan medis darurat
🌍 2. Persyaratan Visa atau Universitas
Banyak negara dan universitas mewajibkan mahasiswa internasional memiliki asuransi kesehatan sebagai syarat:
- Visa pelajar (misalnya: J1 di AS, OSHC di Australia)
- Pendaftaran kuliah
🚑 3. Akses ke Layanan Medis Darurat
Asuransi biasanya mencakup:
- Evakuasi medis darurat
- Pemulangan ke negara asal jika sakit parah
- Pemulangan jenazah jika terjadi kematian
🧘 4. Ketenangan Pikiran
Dengan asuransi, mahasiswa dan keluarga di rumah tidak perlu khawatir soal biaya atau prosedur jika terjadi hal tak terduga.
📉 5. Menghindari Risiko Utang Medis
Tanpa asuransi, mahasiswa bisa terjebak utang besar akibat biaya rumah sakit, terutama di negara-negara seperti Amerika Serikat, Jepang, atau Eropa Barat.
Cara Mendapatkan Asuransi Kesehatan Internasional untuk Mahasiswa/i
Hubungi Tim AUFIN atau email cc@aufin.org